Cegah Penularan Virus, Tenaga Medis Ganti Baju Saat Pulang ke Rumah

Cegah Penularan Virus, Tenaga Medis Ganti Baju Saat Pulang ke Rumah


Di tengah wabah Corona COVID-19, para tenaga medis yang sehari-hari bekerja di layanan kesegaran dapat bergeser pakaian terlebih dahulu tatkala pulang ke rumah. Meski tidak secara segera menanggulangi pasien COVID-19, bergeser pakaian waktu pulang ke rumah direkomendasikan dilakukan.


Ketua Kolegium Urologi Indonesia Akmal Taher menyebut, langkah di atas untuk menghambat penularan virus. Apalagi tenaga medis juga kategori berisiko tinggi terjangkit COVID-19.


BACA JUGA: supplier seragam dokter

AMD dan OnePlus Batal Hadir di CES 2022

"Kalau kami pulang ke rumah, ya rubah pakaian dulu. Bukan mengenakan pakaian kerja yang biasa dipakai waktu di rumah sakit. Paling setidaknya, bawa dua baju. Baju dari rumah dan pakaian untuk bekerja," ujar Akmal di dalam sesi diskusi daring, Kamis (9/4/2020).


"Ya, di dalam suasana wabah Corona kudu ekstra hati-hati."


Ganti pakaian adalah langkah paling bagus dan ideal. Terlebih kembali tenaga medis yang bekerja di kamar operasi dan ruangan, yang mana tingkat terpapar infeksi virus cukup tinggi.


Akmal menambahkan, tidak cuma kasus rubah pakaian untuk mengantisipasi penularan virus. Para tenaga medis yang bertugas menanggulangi pasien COVID-19 kudu mengikuti langkah membebaskan alat pelindung diri (APD).


"Ada penelitian yang memperlihatkan, kenapa angka kematian di kalangan dokter cukup tinggi. Salah satu sumber penularan virus adalah kamar rubah baju. Jadi, kudu dipatuhi bagaimana tata langkah membebaskan APD, masker dan sebagainya," tambahnya produsen disposable surgical gown .


Adapun tata langkah membebaskan APD, sebagai berikut:


Langkah pertama: membebaskan sarung tangan dan jubah tanpa menyentuh anggota luarnya.hal ini kudu ditunaikan karena alat berikut dianggap telah terkontaminasi, setelah pemakai melakukan kontak fisik bersama pasien yang terinfeksi.


Langkah kedua: APD kudu di lepaskan bersama langkah digulung ke bawah dari ujung ke ujung. Setelah itu pengguna baru boleh membebaskan Self Contains Breathing Apparatus (SCBA).


Bagian depan respirator tidak boleh disentuh dan tangan kudu dicuci. Hindari menyentuh wajah, batasi permukaan yang tersentuh, rubah sarung tangan waktu rusak atau terkontaminasi serta jaga higienitas tangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Marmer Untuk Lantai Yang Berkualitas

Menyelami Dunia Superhero yang Seru dengan Anime 'Mob Psycho 100'

Kelebihan dan Kelemahan untuk Dipertimbangkan Dalam Menyewa Mobil di Jakarta